Jumat, 12 Oktober 2012

MANUSIA DAN CINTA KASIH


  • Pengertian cinta kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih adalah perasaan suka kepada seseorang yang    disertai dengan menaruh belas kasihan.
Pengertian tentang cinta juga diungkapkan oleh Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta, bukan cinta segitiga. Dikatakan bahwa cinta yang ideal    memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, kemesraan. 
-Keterikatan yaitu adanya perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya  untuk dia.
-Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal digantikan dengan sekedar memanggil nama, atau sebutan lain seperti sayang, makan/minum dari satu piring/cangkir, tidak saling menyimpan rahasia, dst.
           -Kemesraan yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kengen apabila jauh atau lama tidak bertemu, ucapan-ucapan yang mengatakan sayang, saling mencium, merangkul, dsb.

            Selain pengertian yang dikemukakan oleh Dr. Sarlito, lain halnya pengertian cinta yang dikemukakan oleh Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai    kekasihnya dengan penuh gairah, lembut dan kasih sayang.
  • Cinta menurut ajaran agama
-        Cinta Diri
               Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya dan menghindari diri dari segala sesuatu yang membahayakan kesalahan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari       segala keburukan.
-        Cinta Kepada Sesama Manusia
              Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menurus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya            kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala- gejala itu.
-        Cinta seksual
                Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir.” (QS. Ar-Rum, 30:21). Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk keluarga.
-        Cinta Kebapakan
               Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh iktan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis. Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kasih nabi Nuh as. Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta. Kasih sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak :
“Dan nuh memanggil anaknya sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil, Hai anakku naiklah (kekapal) bersama kami dan janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir.” (QS, Yusuf, 12:84).
-        Cinta Kepada Rasul
               Cinta kepad rasul yang ditulis Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

  • Kasih sayang
         Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
           Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua. Pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lebih dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.
      Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam-macam demikian pula sebalikya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan :
a. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
   Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral-materiil dengan sebanyak-banyaknya dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan si anak menjadi takut, kurang berani dalam masyarakat, tidak berani menyatakan pendapat, minder, sehingga si anak tidak mampu berdiri sendiri di dalam masyarakat.
b. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
    Dalam hal ini si anak berlebih-lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini di berikan secara sepihak, orang tua mendiamkan saja tingakah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang diperbuat si anak.
c. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
  Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri-sendiri, tanpa saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin, tidak ada kasih sayang, masing-masing membawa caranya sendiri, tidak ada tegur jika tidak perlu. Orang tua hanya memenuhi dalam bidang materi saja.     
 d. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
     Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

  • Kemesraan
        Kemesran berasal dari kata mesra yang artinya perasaan simpati yang akrab. Jadi kemesraan bisa diartikan sebagai hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berubah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang mendalam. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

  • Belas Kasih
        Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .Dalam surat Al –Qolam ayat 4,” maka manusia menaruh belas kasihan kepada orang lain, karena belas kasihan adalah perbuatan orang   yang berbudi. Sedangkan orang yang berbudi sangat dipujikan oleh Allah   SWT.”
            Perbuatan atau sifat menaruh belas kasihan adalah orang yang berahlak. Manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia mengggugah potensi belas kasihannya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan terpujilah oleh Allah SWT.

  • Cinta kasih erotis
      Cinta kasih kesaudaraan merupakan cinta kasih antara orang-orang yan sama-sama sebanding. Berlawanan dengan kedua jenis cinta kasih tersebut ialah cinta kasih erotis, yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat ekslusif bukan uiversal. Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja.  Untuk mereka intimitas atau kemesraan itu terutama diperoleh dengan cara hubungan seksual.
         Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, tetapi sekali-kali bukan merupakan nafsu fisis belaka, untuk meredakan ketegagan yang menyakitkan. Keinginan seksual dengan udah dapat dicampuri oleh tiap-tiap perasaan yang mendalam, sedangkan cinta kasih merupakan satu diantaranya. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untukbersatu secara seksual. Daya tarik seksual untuk sementara waktu menimbulkan khayalan penyatuan.
            Dalam cinta kasih erotis terdapat ekslusivitas yangtidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan. Sering kita jumpai sepasang orang-orang yang sedang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap setiap orang lainnya. Cinta kasih mereka sebenarnya merupakan egoisme dua orang, mereka adalah dua orang yang saling menemukan kesamaan. Cinta kasih erotis mengeksklusifkan cinta kasih terhadap orang lain hanyalah dalam segi-segi fusi erotis dan keikutsertaan dengan semua aspek kehidupan orang-orang lain, tapi bukan dalam arti cinta kasih yang mendalam.
           Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorag sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam dalamnya. Hal ini memang merupakan dasar gagasan bahwa suatu pernikahan tradisional yang kedua mempelainya tidak pernah meiliki jodohnya sendiri. Dalam kebudayaan barat/zaman sekarang, gagasan itu ternyata tidak dapat diterima sama sekali. Ada pula orang yang memandang bahwa faktor yang penting di dalam cinta kasih erotis itu adalah keinginan.
              Dengan demikian maka, baik pandangan bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain daripada perbuatan kemauan. Oleh karena itu, gagasan bahwa hubungan pernikahan mudah saja dapat diputuskan apabila orang tidak bersukses didalamnya, merupakan gagasan bahwa hubungan semacam itu, didalam keadaan bagaimanapun, tidak boleh diputuskan.

SUMBER:
   


Tidak ada komentar:

Posting Komentar