Jumat, 10 Oktober 2014

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Filsafat berasal dari bahasa Yunani, philosophia atau philosophos. Philos atau philein berarti teman atau cinta, dan shopia shopos kebijaksanaan, pengetahuan, dan hikmah atau berarti. Filsafat berarti juga mater scientiarum yang artinya induk dari segala ilmu pengetahuan. Kata filsafat dalam bahasa Indonesia memiliki padanan kata falsafah (Arab), philosophie (Prancis, Belanda dan Jerman), serta philosophy (Inggris). Dengan demikian filsafat berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (menjadi kata sifat) bisa berarti teman kebijaksanaan (kata benda) atau induk dari segala ilmu pengetahuan. Berikut ini adalah beberapa definisi tentang filsafat menurut para ahli filsuf.
a.   Phytagoras (572-497 SM) ditahbiskan sebagai orang pertama yang memakai kata philosopia yang berarti pecinta kebijaksanaan (lover of wisdom) bukan kebijaksanaan itu sendiri.
b. Plato (427-347 SM) mengartikannya sebagai ilmu pengetahuan yang berminat mencapai kebenaran yang hakiki lewat dialektika.
c.    Aristoteles (382–322 SM) mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan tentang kebenaran.
d.  Al-Farabi (870–950) mengartikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan hakekat alam yang sebenarnya.
e.  Descartes (1590–1650) mendefinisikan filsafat sebagai kumpulan ilmu pengetahuan tentang tuhan, alam dan manusia.
f.  Immanuel Kant (1724 –1804) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan. Menurut kant ada empat hal yang dikaji dalam filsafat yaitu: apa yang dapat manusia ketahui? (metafisika), apa yang seharusnya diketahui manusia?(etika), sampai dimana harapan manusia? (agama) dan apakah manusia itu? (antropologi).
Berfilsafat dapat diartikan juga sebagai berfikir. Ada 4 cara berfikir filsafat, yaitu radikal: berarti berfikir sampai ke akar permasalahannya, sistematik: berfikir yang logis sesuai aturan langkah demi langkah serta penuh kesadaran dan penuh tanggung jawab, universal: berfikir secara menyeluruh tidak terbatas pada bagian tertentu tetapi mencakup seluruh aspek, spekulatif: berfikir spekulatif terhadap kebenaran yang perlu pengujian untuk memberikan bukti kebenaran yang difikirkannya.
Filsafat juga memiliki cabang-cabang dalam berbagai aspek yang menjadi objek untuk difikirkan. Cabang-cabang tersebut antara lain, logika (hal yang benar dan salah), etika (hal yang baik dan buruk), estetika (hal yang indah dan jelek), metafisika (hakekat keberadaan zat, pikiran, dan kaitannya), politik (organisasi pemerintahan yang ideal), epistemologi (filsafat pengetahuan), etika (filsafat moral), estetika (filsafat seni), metafisika, politik (filsafat pemerintahan), filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat matematik.
Setelah membahas tentang fisalfat, maka selanjutnya akan dibahas tentang ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan diambil dari kata bahasa Inggris sciene, yang berasal dari bahasa latin scientia dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui.Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Pengertian ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa.
The Liang Gie (1987) (dalam Surajiyo, 2010) memberikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktivitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.
Ilmu pengetahun juga memiliki ciri-ciri, diantaranya yaitu empiris: pengetahuan itu diperoleh berdasarkan pengamatan dan percobaan, sistematis: berbagai keterangan dan data yang tersusun sebagai kumpulan. pengetahuan itu mempunyai hubungan ketergantungan dan teratur, objektif: ilmu berarti pengetahuan itu bebas dari prasangka perseorangan dan kesukaan pribadi, analitis: pengetahuan ilmiah berusaha membeda-bedakan pokok soalnya kedala bagian yang terperinci untuk memahami berbagai sifat, hubungan, dan peranan dari bagian-bagian itu, dan verifikatif, dapat diperiksa kebenaranya oleh siapapun juga.
Dengan dipahaminya ilmu pengetahuan, berikut ini akan dibahas tentang filsafat ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu pengetahuan merupakan ilmu pengetahuan yg mengkaji secara kritis tentang ciri, cara kerja, dan paradigma pengetahuan , proses keilmiahan serta implikasinya dan terkait tanggung jawab ilmuwan. Objek filsafat ilmu pengetahuan secara umum yaitu pengetahuan, sedangan secara khusus yaitu proses kerja atau kegiatan ilmah yang terkait dengan proses metodologi. Filsafat ilmu pengetahuan memiliki beberapa kegunaan, yaitu menumbuhkan sikap kritis peneliti dalam mengamati berbagai problem penelitian dan mengatasi situasi keilmiahan, memiliki kemampuan analisis secara komprehensif, mendalam (kritis), sintesis dan rekontruksi dalam permasalahan ilmiah, serta memiliki sikap arif dan tanggung jawab moral  dalam kemajuan iptek secara global (ketika terjadi penerapan iptek di tengah masyarakat).

SUMBER: